Pengikut

Kamis, 14 April 2011

KOLAM PUISI

KENANGAN USANG 

Ditubuh angin yang juntai
Kau maha khilaf diraba
Apalagi dibayangkan
Meski harap telah kujadikan jadi teman sejati
Namun, kenangan hanya sisakan mimpi mimpi
Langkah kakimu tercekat lalu-lalang sepi
Dilorong lorong jalanan
Meng-Qorib kesunyian
Malam merangkak kau tinggalkan jejak
Airmata bercucuran
Mengalir keanak sungai

11-01-10
Guluk-guluk

KAU DATANG BERKALUNG SENJA

Tiba- tiba kau datang berkalung senja
Membawa segelas senyum dan secawan cinta
Ditangan kirimu kau taruk harapan,
-Pun juga kesetiaan
Namun kiranya kumbang terlalu siang menari kembang
Agar membawa putik sarinya ketaman jantungku

Hingga, sepasang kupu-kupu enggan memadu rasa
Bermain masa selancip jarum cinta
Lalu harapan lenyap bersama segenggam kenangan
Kelopak bunga camboja pun layu, lalu luruh diatas musim
-Kebersamaan

Aku serasa malu pada diriku sendiri
Karena membohongi cinta dan mendustai kata
Yang telah di takdirkan sebagai anugerah
            -antara kita
Perang batin berkecamuk melawan sejarah
Aku ingin kau menata kembali kenangan cinta
Yang tercecer di jalanan hampa itu
Pun juga bungabunga yang telah layu
Di cucup kumbang

;Sebab bagiku
Mendustai cinta adalah dosa

03-01-2010
Sumenep

JADILAH PURNAMAKU

Saat subuh melepuh
Kau terbayang dalam ambangan-ambangan-
Sujud
Berbingkai rayuan senyuman
Menisik matahari di wajahku
Mebuyarkan lamunan kesepian

Dalam setiap derap langkah
Kerap kali waktu selalu ku lalui dengan bayangmu
Menari dalam angan- angin kebisuan
Biarkanlah kutabur kembang
Dipuncak menara hidungmu
Agar aroma khas tubuhmu
Menyusup kepoing-poing melodi nafasku
Hingga rohmu menyatu dalam rongga sukma
Menjadi purnama

15-01-10
Ruang tidur


GOA PERTAPAAN CINTA

Sungguh malam telah berlalu
Membangunkan tidur para sufi dan jutuh kahfi
Lelap dari mimpi panjangnya-sepanjang mentari cintamu
Pun begitu pula cintaku 
Namun, seekor merpati yang kita miliki
Telah jauh terbang bersama kawanan burung lainnya
Lebih dulu mengwal jejak dari perjalanan sejarah subuh

Kemudian tampa sadar kita biarkan hujan
Mengalir di atas ciuman basahi perpisahan siang
Sebelum malam merapatkan peluk dalam selimut musim
Dan kini, berlembarlembar tubuh ringki
Menyanyikan syair cinta buat segala tembang
Tentang kedatangan hijrahku sebagai kembara panjang
Dari kota kerinduan

:sekaligus goa pertapaan cinta !

02-01-2010  
Guluk-guluk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar