Pengikut

Minggu, 17 April 2011

KOLAM PUISI


FRAGMENTASI HUJAN DIATAS CIUMAN

Aku ingin meraba malam
Setajam hujan menggali lehermu
Memutar mimpi dan sepi yang kian menipis

Aku ingin merangkak
Selarat ombak berpijak
Membunuh sisah matahari
Hingga  sepasang bintang pulang
Keperaduan malam
Membuka kenagan tanggal
Siang pun hilang tampa pekabar waktu
Pada kalender lusuh permata rindu
Aku kembali mengejar kenangan sampai kematian
Benar-benar kuyup pada tangkai embun
-         antara aku
dan engkau pun semakin lengang
untuk kurindukan lagi
setelah hujan tangis
jatuh diatas ciuman

25-02-2010
Guluk-guluk

NIAT SUCI MEMBAKAR KERINDUAN
            -untukmu maha Dewi

Pertama aku
Memasuki kota halaman rumahmu
Adalah niat suci membakar kerinduan
Yang gagal jadi pelukan

Selanjutnya…
Menatap tajam silet lurus metamu
serat bulan susut pada telapak musim
Sedang bintang kedinginan pagan selimut
Alam beringsut kemulut laut

Sedangkan aku hanya terkulai dengan diam
Menghitung berat-lubang lampat
Dan pada akhirnya
; aku kehilangan alamat

27-02-2010
Jadung mania

ISYARAT DIAM

Pagi mengepul seasap kopi, di kaki matahari
Katakata membusuk tanah bengkak
Membesuk tubuh lues cempaka
Diam tampa terpaan angina
Ya, bunga itu diam pagi sekali
Sepagi diamku melukis putik senyummu
Pada skertsa buram
Sisah semalam tak usai kuselam 
Sebab laut rindu terlalu dalam untuk direnangi
Meski kematian adalah sebatas pengorbanan
Tak lebih dari itu
:cukup kesetian
Kau dan aku

02-12-2009
Guluk guluk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar