Pengikut

Minggu, 17 April 2011

KOLAM PUISI


NARASI NION

Pada gelap yang maghrib
Getar daun palma susut pada telapak musim
Membentuk narasi nion
Dan selembar bayang  entah rautmukah
Menyamar samar dibalik dhamar mataku
Pada tatapan kosong makin mendekat
Sedekap erat sepeluk gincu
Aku meronta hingga asap nafas sesak
Seketika selembar bayang itu menjauh
Dan namamu pun  makin gelap untuk kuucap
: kekasih !

04-02-2010
Sumenep

SPEKULASI MALAM
      - :maha rindu

( engkau telah lama menjelma buronan sepi
Dan hampir sempurna meracik malam dengan
Tungku api )

Andai bisa kukerat separuh malam kesunyianmu
Mungkin bintang tidak usah menukas bulan
Jadi purnama
Sebab cahaya yang menyambalewa telah sempurna
Menyerupai bayangan lain

( diantara dedak lumpur berkilas batu
Serupa kembang di layarkan kearah sunyi
Lalu kau cakar perasaanku dengan imaji rindu)

Kelopak pipimu yang lesung itu
Tak henti-henti mengalir madu
Melepas rambatnya hingga usai dahaga jiwa
Dan sepasang elang matamu adalah persaksian
Bagi kesucian cinta;
Serta pada diam sajak-sajakku
Setelah lama kita menjelma buronan sepi
Melukis malam dengan kembang api

            04-03-2010
            Guluk guluk

SEUSAI JALAN-JALAN DI PASIR PUTIH

Senyummu sungguh mampu
Membelah mendung didadaku
Menyalakan bebintang dan nion sketsa hitam
Hingga hujan tidak akan lagi turun
Membasahi ladang mata

Kerudung putih yang kau pakai
Adalah kelambu musim bagi gigil bugil
Para pujangga cinta
Pemburu ingin sekali erat memeluk tulang punggunnya
Menggumamkan rindu sepengdingin hujan

Seperti kemarin tentang malam
Aku sering mengigau memburu kata yang rahasia
Lewat matamu, hidung, lengan, dan tulang bibirmu
Hingga seluruh bulu tubuhmu adalah huruf abjad
Kurangkai menjadi kalimat syahadad
Menjadi prasati bisu dalam batu zabarjad

Meski entah sekarang aku lupa mengejanya,!
Aku lupa engkau kemana….

29-03-2010
Guluk guluk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar