HEROIN
Kau membunuh” hatiku”
Ketika bocah-bocah bugil
Sibuk melempar batu
Jadung
SAMUDERA DO’A
Setelah berabad-abad kubabat biru langit
Merajam hujan pada persaksian kelam,
- hunjam
Tujuh Nabi bertasbih atas lukaku dan sedih
Menisbatkan gumam do’a sepenghujung siang
Dalam do’a
Aku telah pasrah pada cinta
Karena ia adalah ruh kehidupan sekaligus kematian
Dan engkau sebagai tempat aku memendam nafsu
Telah terjungkal berkubur kegelembung waktu
Kini aku mendengungkan mimpi
Di atas niat suci
Membubarkan lumur dosa
Lewat Satu yang kupinta “tuhan mengapura”
Semoga….
Kamar tangis
BAIAT KAU-AKU
/1/
-maha terkasih
Aku akan berhenti merindukanmu
Jika langit meruntuhkan
Matahari di hatiku
/2/
-bulan pun terbakar
;Lalu sirna bersama segudang cinta
Kamar hijau
Menjelang Tidur
BELANTARA MUSAFIR LUKA
Siang pecah tiba-tiba
Menghempas semesta dan danau toba
Serupa angin melepas gemuruh tarian rindu
Mengubah abjad Lam runtuh pada bibirmu
Siang pecah tiba-tiba
Cahaya merobek mendung
Di antara kegelapan malam tak berujung kepalsuan
Sepasang bidadari bugil melempar pandang kearah tatapan
Aku mencaba curi-sari sebidang senyum hilang
kemarin di waktu luka
Siang pecah tiba-tiba
Tanahku bengkak malammu retak kita belajar berkurung sepi
Meng-Qarib nyanyian sunyi melacuri imaji
Lumpur-lumpur pada nganga luka
Pada renta pasir yang nyaris terlupa
Semua berjejal bersama
Disini “aku ingin jadi penyair ” tapi tak ada kata-kata
Semua kering menguning bersama engkau
Setelah aku tak mampu menyulig kemarau
dengan airmata
Dan gugur belantara musafir luka
Jadung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar